Selasa, 20 Desember 2011

Proses Kognitif - Learning



1.         Konsep Learning
Pelajaran adalah memperoleh pengetahuan yang baru, perilaku, ketrampilan, nilai-nilai, pilihan atau pemahaman, dan boleh melibatkan manyatukan jenis informasi yang berbeda. Kemampuan untuk belajar dikuasai oleh manusia, binatang dan beberapa mesin. Maju dari waktu ke waktu menuju ke untuk mengikuti kurva belajar.
Pelajaran manusia boleh terjadi sebagai bagian dari pendidikan atau pengembangan pribadi. Mungkin saja berorientasi tujuan dan mungkin dibantu oleh motivasi. Studi dari bagaimana pelajaran terjadi menjadi bagian dari neuropsychology, psikologi yang bidang pendidikan, belajar teori, dan ilmu mendidik.
Pelajaran boleh terjadi sebagai hasil kebiasaan atau pengaruh keadaan, contoh :melihat di banyak jenis binatang, atau sebagai suatu hasil dari aktivitas yang lebih rumit seperti permainan. Pelajaran boleh terjadi dengan sadar atau tanpa kesadaran yang sadar. Ada bukti perilaku pembelajaran yang dapat dilihat sejak manusia sebelum dilahirkan, di mana habituation telah diamati sejak 32 minggu pada masa kehamilan, menunjukkan bahwa sistem nerves yang pusat adalah cukup dikembangkan dan sangat penting untuk belajar serta memori untuk untuk pengembangan.
Ada 3 pembelajaran meliputi :
  1. Kognitif - mangingat, analisa, pemecahan masalah, dll.
  2. Psikomotor - menari, berenang, menyetir mobil, mengendarai sepeda motor, dll.
  3. Afektif - menyukai, menyayangi, membenci, dll.
Desain kerangka kerja pembelajaran dapat dilihat pada  gambar dibawah ini




2. Single Loop dan Double Loop Learning
a. Single Loop Learning
Contoh konvensional digunakan untuk menjelaskan konsep ini adalah termostat.  Terdapat kemiripan pengoperasian. Ketika mendeteksi bahwa ruangan terlalu dingin, maka secara otmatis akan menghidupkan pemanas. Sebaliknya ketika mendeteksi bahwa ruangan terlalu panas, maka secara otomatis pula pendingin akan menyala. Dengan kata lain, sistem otomatis dan termasuk salah satu jenis terbatas Reaksi - sedikit atau tidak ada pembelajaran terjadi dan sedikit atau tidak ada pemahaman yang diperlukan. Para ahli menyatakan bahwa kebanyakan organisasi beroperasi sesuai dengan pembelajaran satu putaran - anggota menetapkan aturan baku, kebijakan dan prosedur dan kemudian menghabiskan waktu mereka mendeteksi dan mengoreksi penyimpangan dari "aturan." Anda mungkin menunjukkan jenis pembelajaran ini ketika Anda melihat bahwa klien Anda tidak mengirimkan material tepat waktu selama proyek, sehingga Anda menegur dan menuntut agar klien Anda mengirimkan tepat waktu tanpa pernah benar-benar menyelidiki mengapa klien Anda tidak mengirimnya tepat waktu.

b. Double Loop Learning
Dalam double loop learning, anggota organisasi dapat merenungkan apakah "aturan" sendiri harus diubah, tidak hanya pada apakah penyimpangan telah terjadi dan bagaimana memperbaikinya. Pembelajaran semacam ini melibatkan lebih "berpikir di luar kotak," kreativitas dan kritis berpikir. Belajar metode ini sering membantu peserta memahami mengapa solusi tertentu bekerja lebih baik daripada orang lain untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Para ahli menyatakan bahwa double loop learning penting bagi kesuksesan sebuah organisasi, baik digunakan untuk organisasi yang sering berubah-ubah atau bersifat fleksibel. Untuk melanjutkan contoh di atas klien Anda tidak menghasilkan penyampaian, double loop learning terjadi bila Anda berdiskusi dengan klien Anda tentang alasan mereka untuk tidakketidak tepatan waktu, dan apakah harapan Anda sesuai atau tidak. Hasil pembahasan mungkin, misalnya, perubahan batas waktu atau peningkatan komunikasi antara Anda dengan Klien.

c. Cognitive Learning
Tidak semua kasus pembelajaran dapat dengan mudah ditangkap oleh pengaruh keadaan klasik. Cognitive learning adalah hasil dari mendengarkan, menyaksikan, menyentuh atau mengalami; mencoba.
Cognitive learning adalah suatu mekanisme yang kuat yang menyediakan rata-rata dari pengetahuan. Cognitive learning digambarkan sebagai pengadaan pengetahuan dan ketrampilan oleh mental atau teori memproses- ; prosedur yang kita mempunyai untuk memanipulasi informasi dalam otak kita. Proses kognitif meliputi menciptakan penyajian mental dari phisik object dan peristiwa, dan bentuk lain dari pengolahan informasi.
Bagaimana cara kita belajar teori (kognitif)? Di dalam Cognitive learning, individu belajar dengan mendengarkan, menyaksikan, menyentuh, membaca, atau mengalami; mencoba dan kemudian memproses dan mengingat informasi tersebut. Cognitive learning sepertinya adalah pelajaran yang pasif, sebab tidak ada pergerakan motor. Bagaimanapun, pelajar adalah sungguh aktif hanya saja prosesnya tidak kelihatan karena terjadi dalam otak manusia.
Cognitive learning memungkinkan kita untuk menciptakan dan memancarkan suatu kultur yang kompleks yang meliputi lambang, nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma. Sebab aktivitas teori itu termasuk dalam banyak aspek dari tingkah laku manusia, itu bisa nampak bahwa cognitive learning hanya berlangsung di manusia.
Cognitive skill mendasari kemampuan mental dan tidaklah sama halnya pengetahuan yang akademis. Cognitive skill dapat berubah dan ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar